Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2018

Agenda Konferensi Ekonomi Kreatif Bali ke SU PBB 2019-Bagian Terakhir

Gambar
Tak banyak berubah dari bagian pertama, publikasi tentang upaya membawa hasil konferensi Ekonomi Kreatif 2018 yang akan dibawa ke Sidang Umum PBB 2019. Meskipun begitu, untuk melengkapi 21 poin Agenda Bali, berikut selengkapnya: Mempromosikan partisipasi penuh daeri sektor swasta dalam semua aspek perencanaan dan implementasi Ekonomi Kreatif, dengan kesadaran bahwa bahwa kemitraan publik-swasta adalah unsur penting dalam mencapai nilai sosial dan manfaat penuh dari Ekonomi Kreatif;  Meningkatkan kolaborasi di antara berbagai pemangku kepentingan termasuk sektor swasta, pencipta, lembaga pemerintahan dan pendidikan, tidak hanya untuk manfaat ekonomi tetapi juga untuk meningkatkan ketahanan budaya dan membangun identitas nasional; Melanjutkan  promosi diskusi dan pertukaran di antara berbagai pemangku kepentingan di berbagai forum dan level, seperti dalam forumFriends of the Creative Economy; Membina  perkembangan e-commerce dan kekayaan intelektual sebagai alat untuk mendoron

Agenda Konferensi Ekonomi Kreatif Bali 2018 ke SU PBB 2019- Bagian Pertama

Gambar
Pada Kongres Ekonomi Kreatif Dunia 2018 di Bali, Indonesia selaku tuan rumah mencatat sukses besar dengan kesepakatan yang dituangkan dalam 21 poin  Agenda Bali yang akan dibawa ke pertemuan PBB tahun depan. Selain itu menjadikan Dubai, Uni Emirat Arab, sebagai tuan rumah  WCCE 2020 selaku pengaju proposal yang paling awal. Dan seperti yang telah dipaparkan pada  tulisan sebelumnya,   K onferensi yang telah menjadi  merek Indonesia dan    ini menghasilkan banyak gagasan yang menguatkan keyakinan  bahwa    ekonomi kreatif akan menjadi tulang punggung perekonomian negara-negara pesertanya. Paling tidak, Indonesia telah menunjukkan bukti-bukti kongkrit bahwa sektor ini sesuai dengan rerangka berpikir SDG's    ( SustainablDevelopment G oals ).  Dalam sesi pemaparan, Menkeu Sri Mulyani Indrawati menjelaskan kepada para peserta Kongres tentang sumbangan sektor ekonomi kreatif terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia mencapai angka 7,8% dan menunjukkan kecenderungan meningkat
Gambar
Masuknya nama Indonesia dalam Top 10 negara yang wajib dikunjungi versi Lonely Planet merupakan kesempatan besar bagi industri pariwisata di tanah air. Beragam  alasan para ahli memilih Indonesia untuk masuk dalam 10 negara yang harus dikunjungi. Mulai dari memiliki kekayaan alam, ragam budaya, hingga kulinernya. Selain itu, pada kebijakan Pemerintah Indonesia memberikan akses Bebas Visa Kunjungan (BVK) untuk 169 negara di dunia, juga dipuji. Sebagai buktinya, sampul majalah traveling   Best in Travel 2019 tersebut adalah Pura Ulun Danu di Bali. Industri pariwisata Indonesia dalam satu dasawarsa terakhir berkembang pesat. Banyak bermunculan destinasi baru yang menawarkan pesona  khas. Dari yang berpanorama indah laksana bidadari surga, tempat-tempat yang mengundang selera berpetualang memacu adrenalin, sajian menu khas beraneka rasa dan rupa, serta kerajinan tangan berbagai bahan dasar dan fungsinya. Semua diangkat ke permukaan oleh orang-orang kreatif. Melalui para blogger-tra