Membangun Semangat Belajar Dalam Pola Budaya Literasi



Literasi adalah segala hal yang berkaitan dengan baca, tulis dan hitung (calistung)  dan TIK (Teknologi Informasi dan Komputasi). Literasi merupakan pola budaya masyarakat modern . Dan calistung menjadi pintu pertama dan utama untuk membangun budaya literasi.

Membaca atau iqra' ibarat kaki bagi tubuh manusia. Semakin kokoh kaki itu, semakin kuat pula kakinya melangkah ke pintu-pintu pengetahuan lain. Membaca yang baik adalah sampai kita paham makna yang ada di dalam bacaan itu.

Bagi pemula, yaitu anak atau orang dewasa yang baru belajar, membaca harus dilakukan  mendului belajar menulis dan menghitung. Bagi anak,  peran orang tua sangat penting meskipun anak itu "dititipkan belajar" di tempat bimbingan belajar.

Membaca adalah suatu proses kontinu. Dilakukan dari awal, dengan cara atau metode tertentu, bertahap dan berkelanjutan. Belajar yang baik tidak pas dengan cara instan. Seperti orang berjalan, dimulai dari merangkak lalu jalan tertatih dan jalan tegak atau normal. Demikian juga dengan membaca dari mengenal huruf, mengenal suku kata dan bunyi tertentu serta merangkai kata dalam rangkaian kalimat pendek.

Berbagai pengalaman membimbing anak membaca di Hanito Bimbel, ada beberapa faktor yang mendorong atau menghambat proses belajar membaca. Dorongan terbesar tentu dari dalam diri anak. Anak yang memiliki semangat belajar tinggi dan mendapat dorongan lingkungan terdekat, terutama keluarga, akan lebih cepat menerima dan mengembangkan kemampuan membacanya.

Apalagi jika lingkungan mendukung dengan suasana dan kemudahan. Proses membangun minat baca sebagai bagian membangun budaya literasi akan mudah diwujudkan.

Salam Literasi .

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Energi Mereka, Daya Hidupku

Agenda Konferensi Ekonomi Kreatif Bali ke SU PBB 2019-Bagian Terakhir

Agenda Konferensi Ekonomi Kreatif Bali 2018 ke SU PBB 2019- Bagian Pertama